Pergaulan yang negatif adalah salah satu dari sekian banyak penyebab  kehancuran sang anak. Saat ini dapat kita lihat banyaknya sistem  pergaulan kawula muda yang mengadopsi gaya ala barat (westernisasi)  dimana etika pergaulan ketimuran telah pupus, mungkin anda pernah atau  bahkan sering mendengar kata-kata MBA (married by accident). MBA  tampaknya sudah menjadi tren dikalangan remaja dimana melakukan hubungan  seks sebelum menikah banyak dilakukan pada saat pacaran. Anak-anak muda  sudah menganggap tradisi ini hal yang biasa dilakukan pada saat pacaran  bahkan ada yang tidak segan-segan untuk merekam adegan mesum tersebut  untuk disebarkan dan ditonton dikhalayak ramai. Apakah ini bukan  kehancuran bagi sang anak?. Jawabannya tentu saja iya.
Satu lagi permasalahan yang sering ditakuti oleh orang tua yaitu  narkoba, sudah jelas barang haram ini dikategorikan sebagai barang  berbahaya dan terlarang yang bisa merusak generasi muda. Narkoba menjadi  jurang kehancuran bagi sang anak. Ironisnya memakai barang haram ini  juga sudah menjadi tren remaja sekarang dengan anggapan bila  mengkonsumsi barang ini akan menjadi senang atau yang dikenal dengan  bahasa gaulnya (fly). Padahal sudah jelas menurut kesehatan mengkonsumsi  barang-barang sejenis narkoba sangat merusak kesehatan terutama pada  sistem syaraf apalagi dengan mengkonsumsi barang ini akan membuat  ketagihan dan ketergantungan, ini sungguh menakutkan.
Apakah kita sebagai orang tua ingin melihat anak hancur masa depannya  karena kesalahan yang tidak semestinya terjadi? Di sinilah peran penting  orang tua dalam mengontrol dan mengawasi sang buah hati. Menjadi orang  tua bukan soal siapa kita, tetapi apa yang dilakukan. Pengasuhan tidak  hanya mencakup tindakan tetapi mencakup pula apa yang kita kehendaki  agar sang buah hati kita mengerti akan hidup. Apa artinya hidup dan  bagaimana menjalani kehidupan ini dengan baik.
Semua pasti ingin menghendaki hal yang terbaik untuk anak-anaknya. Orang  tua ingin mendisiplinkan, mendorong, dan menasihati agar mereka  berhasil menjalani kehidupan sedari kanak-kanak hingga sampai dewasa.  Orang tua harus menjadi yang terbaik dalam hal apapun. Banyak orang tua  ingin mendorong anaknya untuk melakukan hal yang terbaik dalam  kehidupannya. Termasuk ingin membuat buah hatinya untuk bebas  mengeluarkan  dan menggali bakat dan minat yang dimiliki sang anak. 
Hal yang semestinya dipahami adalah banyak anak mengalami kesulitan  untuk membedakan antara menerima atau menolak tindakan  atas apa yang  mereka lakukan. Misalnya saja penerimaan orang tua terhadap prestasi  yang dimiliki atau dicapai anak bisa dianggap anak sebagai rasa cinta  orangtua kepadanya,tetapi penolakan yang dilakukan orang tua terhadap  tindakan yang  dilakukan anak membuat anak beranggapan mereka tidak  dicintai dan disayangi lagi. Setiap anak perlu tahu kalau mereka  disayangi dan dicintai orang tua dengan sepenuh hati, meskipun  sebaliknya, setiap orang tua harus mencintai dan menyayangi sang buah  hati tanpa syarat apapun, baik buruknya sifat maupun sikap yang dimiliki  sang buah hati, mereka harus menerima kekurangan dan kelebihan yang  dimiliki oleh anak. 
Semua anak ingin diperhatikan kedua orang tuanya. Pernyatan ini sangat  sederhana bagi kita semua, tetapi sifatnya fundamental bagi kedua orang  dalam mengasuh buah hati mereka. Karenanya dalam pola pengasuhan  sebaiknya setiap orang tua tidak boleh membedakan anak satu sama lain.